Dimulai dari sisi warna yang dihasilkan, sablon manual tidak mudah pudar, tergantung tinta yang dipakai. sedangkan sablon digital lebih cepat pudar meskipun sablon digital lebih unggul karena warna yang dihasilkan lebih bervariatif.
Jika dilihat dari jumlah pesanan, keduanya tetap bisa diandalkan untuk diberi job, misalkan untuk mengerjakan pesanan 10.000 pcs kaos. Tetapi jika anda memiliki usaha sablon manual dan diberi dead line hanya dalam waktu 5 hari, tentu saja itu akan sangat melelahkan. Berbeda dengan sablon digital, dalam waktu 4 hari saja pekerjaan 10.000 pcs terasa masih kurang. (mosooo seeeh?)
Baca juga : mau tau bagaimana cara membuat kaos 3D
Sablon manual bisa menghasilkan beberapa efek lain, seperti efek timbul/foam, efek glow in the dark, efek flock, efek emas dll.
Dan yang terakhir yaitu mengenai budget bagi calon pebisnis sablon, untuk modal dibawah 20 juta, keduanya sudah layak untuk menjalankan bisnis sablon. Jika anda memilih sablon manual, tentu saja dengan anggaran 20 juta sudah bisa memiliki alat serta bahan yang lumayan lengkap. Pun dengan sablon digital, dengan pembelian alat serta bahan bahan lain total senilai 20 juta, proses sablon sudah bisa anda jalankan. Trus beda nya apa? Untuk perbedaan di masalah budget yaitu jika anda terkendala modal. Banyak sekali pebisnis, apapun itu bisnisnya, alasan yang paling sering ditemui untuk enggan memulai suatu usaha tentu saja masalah modal. Oleh karena itu, jika anda hanya memiliki modal cepak dibawah 10 juta misalnya, untuk sablon manual sudah bisa berjalan, namun hanya membeli peralatan wajib saja. Cek disini apa itu alat wajib sablon. Namun sablon digital dengan modal 10 juta itu terasa susah, karena nanti akan didapat mesin printer yang kurang layak untuk dijadikan bisnis sablon.
Jadi, semua tergantung anda, pilih sablon manual dengan berbagai keunggulan dan kelebihannya? atau sablon digital dengan praktisnya. silahkan pilih